Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan bernama Kerajaan Maritim. Kerajaan Maritim dipimpin oleh Raja Kasih yang sangat bijaksana. Kehidupan di Negara Maritim sangatlah makmur, karena Raja dan permaisuri sangat memperhatikan dan mengutamakan kepentingan rakyatnya.
Karena kerajaan itu dikelilingi laut yang sangat luas, maka mata pencaharian penduduk mayoritas adalah pelaut.
Raja Kasih yang baik selalu memberikan fasilitas kepada rakyatnya untuk berusaha memperbaiki nasib, misalnya perahu, jala, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya.
Suatu hari, ketika Raja dan permaisuri sedang duduk santai, datanglah pelayan istana menanyakan kue apa yang ingin disantap oleh raja dan permaisuri.
Bersamaan itu pula datanglah Kepala Dusun Desa Nelayan mengabarkan bahwa banyak perahu dan kapal penangkap ikan bocor karena terkena angin topan.
"Apa yang harus kita lakukan, Baginda?"
Maka raja pun menjawab dengan spontan, "Cepat pergi lapis sekarang juga"
Lalu raja pun bersiap-siap pergi ke dusun nelayan. Ketika hendak menaiki kuda, pelayan istana datang tergopoh-gopoh membawa nampan berisi kue lapis warna-warni.
"Apa ini?", tanya Raja Kasih terkejut.
"Maafkan hamba, bukankah tadi Baginda meminta saya buatkan kue lapis secepat mungkin". Meski enggan, akhirnya raja menerimanya juga.
Di dalam kereta, permaisuri tersenyum geli, ia tahu raja sangat tidak suka makan kue lapis, tapi ia merasa bahagia. Karena raja lebih mengutamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadinya.
Di dusun nelayan, raja dan permaisuri bekerjasama dengan rakyat melapisi semua kapal dan perahu yang bocor. Mereka berbaur dengan rakyat dan menikmati bersama kue lapis yang dibawa raja.
Dan untuk pertama kalinya Raja Kasih merasakan nikmatnya kue lapis buatan pelayan istana.
Sejak saat itu setiap ada pesta, kue lapis menjadi menu wajib, begitu pula bila ada tamu dari negara sahabat, Raja selalu memberikan oleh-oleh kue lapis.
Karena itu Kerajaan Maritim tidak hanya dikenal karena rajanya yang bijaksana di mancanegara tapi juga kue lapis warna-warni.
Semoga ini menjadi renungan untuk kita semua
Tidak ada komentar:
Posting Komentar